![]() |
Zen Haq, S.Kom Anggota Devisi Kajian dan Pemberdayaan Masyarakat PUSAKA SIDOARJO |
Pembahasan Kebijakan Umum APBD (KUA)
dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) untuk Tahun Aggaran 2015 masih
belum dibahas tuntas oleh badan anggaran DPRD Kabupaten Sidoarjo, meskipun
peraturan perundang-undangan menentukan bahwa pembahasan KUA-PPAS harus tuntuas
pada minggu pertama bulan Juli (Permendagri 13/2006, pasal 86, ayat 3). Kita berharap
Tim Anggaran (eksekutif) dan Badan Anggaran (Legislatif) serius melakukan
pembahasan tersebut, khususnya peruntukan anggaran untuk masyarakat Sidoarjo.
Bagian dari harapan yang dimaksud
adalah ada program/kegiatan yang bersifat khusus untuk mendampingi para pelaku
usaha kecil menengah (produksi skala kecial dan industri pengolahan), seperti
UMKM dan Pertanian. Karena Kabupaten Sidoarjo merupakan salah satu Kabupaten
yang ditunjuk oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebagai bagian dari daerah
yang masuk wilayah agropolitan (didukung melalui surat Gubernur Jawa Timur No.
520/1395/202.2/2013, tertanggal 21 Maret 2013)
Pada dokumen hasil laporan evaluasi
pengembangan kawasan agropilitan jawa timur oleh Badan Perencanaan Provinsi
Jawa Timur disebutkan bahwa produk unggulan yang ada “kedelai, Padi, Jagung dan
Ternak Sapi” yang ada di Kecamatan Krian. Disisi lain kalaupun kita lihat dari
realitas di Masyarakat, masih banyak potensi yang perlu dikembangkan (dengan
bantuan pemerintah), seperti pengrajin sepatu, pengelolaan hasil tambak, dan
produktifitas oleh petani sayur di Kecamatan Candid dan Tulangan
Kita semua tahu, bahwa Tahun 2015 kita akan menghadapi pasar tunggal yang berbasis produksi, yakni era
masyarakat ekonomi ASEAN. Kita akan dipaksa untuk melakukan kompetisi--secara ekonomi--dengan Malaysia, Thailand, Singapura, Brunei Darussalam,
Vietnam, Laos, Kamboja, Myanmar, Filipina, dan enam Negara mitra ASEAN, yakni
China, Jepang, Korea Selatan, India, Australia dan Selandia Baru. Era tersebut
tidak dapat kita anggap enteng, sehingga perlu ada kesiapan-kesiapan yang sistematis
dalam menghadapi tantangan tersebut..
Selain 10 negara yang akan
berkompetisi—secara ekonomi—pada tahun 2015, ada enam Negara yang juga akan
mempunyai kesempatan yang sama, yang menjadi mitra ASEAN, yakni, Cina, Jepang,
Korea Selatan, Selandia Baru, India, Australia. Ada enam komponen ekonomi yang
akan menjadi obyek dari dampak pasar ekonomi tunggal (ASEAN dan 6 Negara
Mitra), yakni hasil produksi (barang), jasa, modal, investasi dan tenaga
kerja terdidik. Konsep ini dimaksudkan agar dapat membangun kawasan ekonomi di
ASEAN dan enam Negara Mitra yang terintegrasi dan dapat mempunyai daya saing
global.
Di Sidoarjo kita sering mendengar
istilah “kota UMKM”. Kita semua juga tahu bahwa di wilayah timur Kabupaten
Sidoarjo banyak petani tambak yang terus berproduksi untuk melakukan budidaya
bandeng dan udang, serta di Kecamatan Tanggulangin dengan agroindustrinya (mengelola
hasil petani tambak) juga terus berkembang. Semuanya itu akan dipertaruhkan pada
tahun 2015; apakah kita dapat bersaing dengan para competitor (pengusaha) dari
negeri tetangga ? disini peran Pemerintah Sidoarjo menjadi penting, dalam
rangka “serius” untuk melindungi dan mendorong potensi tersebut guna dapat
bersaing di pasar luar negeri. Kalaupun tidak, mereka (pelaku UMKM dan Petani)
akan gulung tikar karena tidak mampu bersaing dengan produk-produk yang dibawa
orang asing masuk ke daerah Kabupaten Sidoarjo.
0 comments:
Post a Comment